Sabtu, 30 Mei 2015

Hampir seperti ada gempa bumi di mataku

Kau bilang. Kau akan berlari denganku pada hitungan ke tiga kalau aku dalam bahaya. Lalu kenapa tidak melalukanya. Aku dalam bahaya selama kamu mengawasi aku .
Saat waktu berlalu dan duka menjadi kenangan aku masih saja dalam bahaya itu, tapi aku tidak bisa menemukanmu, kau pandai sekali menghilang tanpa ku tau arah mana yang kau aluri.
Awalnya aku ingin mencarimu tapi, kau telah menghapus jejakmu, sepertinya kau tidak berharap untuk aku temukan.
Aku perlu waktu lama untuk memahami caramu, ku pikir kau akan kembali tapi ternyata pergimu semakin jauh.
Seharusnya aku bisa lebih cepat lagi memahaminya
Maafkan aku karena cara berpikirku berbeda......aku minta maaf.
Pergilah, dan kembali jika kau sudah mengiginkanya.
Hampir seperti ada gempa bumi di mataku saat aku menulisnya, tapi jika itu bisa membuat perasaanmu membaik maka lakukanlah.
Aku tidak tau bagaimana mengatasi bekas luka di hatiku.
Aku tidak berjanji ini akan lebih mudah tapi, aku akan mencari cara agar perasaanmu membaik, tunggu aku, aku hanya, sedang memikirkan caranya.
Dan bahkan saat pergimu telah lama dan menua aku masih saja menuliskanmu meskipun kau tidak pernah menyadarinya.
Dan dari awal hingga akhir, kau sudah ku anggap sebagai Pangeran sampai saat ini dan mulai sekarang kau akan menjadi Cinta pertamaku, jangan saling menyapa walau kita bertemu jangan saling mencari kabar walau waktu, telah lama berlalu...............
Selamat pergi.........

Selasa, 19 Mei 2015

Pangeran Berkuda Putih

Ku rasa ini bab yang tidak bisa kau baca tanpa menangis, dia datang dengan kematian yang tertulis di wajahnya, dan pergi meninggalkan catatan menyedihkan di papan
perginya hanya dengan meninggalkanan catatan yang isinya hanya dua kalimat saja dan membuatku menangis.....
Saat itu terlalu panas di siang hari dan terlalu dingin di malam hari. Dia menghilang seperti mimpi yang ku alami semalam.
Aku punya banyak sekali pertanyaan padamu. Apa semua baik-baik saja ? Apa kau bahagia ? Kau senang kita jarang bertemu ? Apa kau senang setelah melepas tanganku ? Aku senang bertemu denganmu tadi malam, saat aku bermimpi.... Di mimpiku, aku menjadi gadis beruntung dalam radius 30km perjam, dan kamu bertanya padaku semalam "Apa aku bagian dari hal terburukmu ?" Tidak. Malah sebaliknya, kamulah hal terindah yang terjadi dalam hidupku. Lalu kau tersenyum, hanya tersenyum. Kau suka sekali tersenyum yaa bahkan saat di dalam mimpi. Aku harus kembali pada kenyataan, maaf aku masih merindukanmu sejak saat kau menghilang.
Ku harap kau juga merasakan yang sama saat kau membaca bab ini. Aku harus memberitahu kamu sesuatu....
Kamu dimana ?
Kamu bersama siapa ?
Kamu dimana ?
Bisakah kamu tetap disini ?
Jangan pergi, tetaplah bersamaku
Aku sangat merindukanmu......
Aku berharap kamu akan memberitahu aku jika kamu sudah merindukanku juga.
Saat aku menulis ini, aku berpikir mungkin sekarang kau sudah menjadi Kesatria. Kesatria yang selalu lebih dulu menggoyahkan hati seseorang dan selalu membuat susah hati para gadis yang tegar. Saat gadis-gadis melihatmu mungkin mereka seperti mengalami mimpi buruk, mereka tidak bisa melupakanya begitu saja....dan kau selalu membuat para gadis kehabisan kata-kata saat melihatmu atau mungkin gadis-gadis itu bertanya dalam hatinya "Apa kau mengidap penyakit Pangeran ?" sepertinya wajahmu berkata "Lihat saja terus, aku tidak akan tarik bayaran" begitu.....
Tapi bagaimana kalau kau menjadi Pangeran Berkuda Putih ?? Karna akan lebih mudah menemukanmu. Aku hanya perlu lari ke hutan jika ingin menemuimu.
Aku akan berlari di jalan dan kau ada di ujung jalan itu.....
Itu terjadi di dalam hayalanku, tapi itulah yang namanya harapan. Semoga itu menjadi nyata, semoga....suatu hari nanti....
 

Bianca Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang