Aku gatau ini genre apa.....

Hai blogger...

kemabali lagi dipostingan yang gaje keren inni....^^

Kalian pernah denger ga katanya kalau seseorang lagi sedih mereka bisa mengeluarkan kata-kata yang bagus-bagus yang menyentuh hati tapi, kalau seseorang yang lagi jatuh cinta biasanya malah gabisa untuk berkata-kata atau menuliskan apa yang mereka rasa...

hmm aku rasa itu benar, karena hidup ini penuh kejutan jadi banyak hal di dunia ini yang tidak kita pahami.

Aku sendiri tidak tahu kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkan dia. dia ada dalam pikiranku selama sembilan tahun terakhir. aku tidak tahu bahwa sekali kita mencintai seseorang kita akan cinta selamanya.
Dihidupku banyak sekali mendapat penolakan dari manapun dan dari siapapun #-__-"
Haa aku gatau kenapa bisa mendapati genre hidup yang seperti ini - -

Hmm..., yang aku pahami, apapun yang kita harus menunggu, bertahan, dan munggunakan waktu, itu akan menjadi lebih baik. dan jika kamu tak menungguku, aku rasa aku yang akan menunggumu. emm..., bukannya aku terabaikan, aku hanya tidak dipilih. jadi baiklah aku akan menunggumu karena orang-orang cantik biasanya berhati baik.
Hmm..., ohiya aku juga tahu kamu pasti memikirkan para gadis-gadis.. kamu kan pria sejati. Tapi, sekarang dan mungkin nanti aku hanya akan memikirkanmu. haa harusnya kau merasa tersanjung - -

"Kau mudah sekali dirindukan tapi, aku takut merindukanmu, bisakah kita bertemu ?". Tolong sampaikan padanya yaa. aku tidak bisa mengatakannya karena tersangkut ditenggorokanku.

Sampai jumpa besok, sampai jumpa lusa, dan sehari setelah itu dan, sehari setelah itu....

Dan selalu untuknya....

Jika apa apa yang ku tulis bukan lagi untukmu, maka hatimu bukan lagi satu yang aku angankan.

Lalu jika bukan hatimu yang aku angankan. Pada hati yang mana lagi yang mampu membuatku tenggelam dalam-dalam ??

Maka ku putuskan. Tulisanku, untukmu yang dulu pernah ada.

Untuk ia yang dulu pernah ada

hatiku tak akan pernah tega, mengingatmu sebagai hal yang telah merapuhkan sendi-sendiku atau membuat hatiku terbelah.

Untuk ia yang dulu pernah ada

aku masih menjaga sekeping hati yang pernah kau buat debar dan berbunga.

Untuk ia yang dulu pernah ada

kau pencipta resah yang paling kurindu.

Untuk ia yang dulu pernah ada

Diriku terlalu memesona bila tuk kau buat luka

Maka, maafkan bila kali ini aku hanya bisa mengenangmu dalam sajak usangku. 

Untuk ia yang dulu pernah ada maafkan aku yang tak lagi mampu menyeka rintik yang melinangi sayu matamu....dan untuk ia yang dulu pernah ada, terima kasih karena telah memberiku ingatan yang selalu mampu membuatku tersenyum, meski telah kuputar berulang kali.